Rabu, 15 Agustus 2012

Pemeriksaan Feses


·         Prinsip                         :
Larutan pengencer akan memberikan warna pada latar belakangnya serta memberikan kotoran yang melekat pada parasit sehingga mudah dibedakan.
·         Alat dan Bahan           :
ü  Alat             :
-       Obyek gelas
-       Mikroskop
-       Deck gelas
-       Lidi
ü  Bahan         :
-       Feses
-       Larutan Eosin 3%
·         Prosedur Pemeriksaan           :
1)    Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2)    Ambillah feses yang dicurigai atau yang mengandung lendir, darah dsb dengan menggunakan lidi lalu diletakkan diatas obyek gelas
3)    Buatlah preparat yang baik dan benar lalu lakukan pewarnaan dengan menggunakan larutan Eosin 3%
4)    Tutuplah preparat dengna deck glass lalu periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X dan 40X.
·         Interpretasi Hasil         :
Pemeriksaan Makroskopik     :
Warna, bau, bentuk, ada darah atau tidak, ada  lendir atau tidak
Pemeriksaan Mikroskopik      :
Ditemukan atau tidaknya telur cacing atau amoeba.

Pemeriksaan Parasit Malaria (DDR)


·         Prinsip                         : Setetes darah diwarnai dengan larutan Giemsa
·         Alat dan Bahan           :
ü  Alat             :
-       Obyek gelas
-       Mikroskop
ü  Bahan         :
-       Darah
-       Larutan Giemsa
-       Oil Emersi
·         Prosedur Pemeriksaan           :
1)    Darah diteteskan pada obyek gelas lalu diameter diperbesar kemudian biarkan kering
2)    Diwarnai dengan Giemsa 1 : 9 selama 30 menit atau 1 : 3 selama 7 – 10 menit
3)    Bilas dan keringkan
4)    Preparat yang telah ada ditetesi oil emersi
5)    Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 100X
·         Interpretasi Hasil         :
Positif                : Bila ditemukan Plasmodium
Negatif            : Bila tidak ditemukan Plasmodium

Pemeriksaan Narkoba


·         Metode              : Imunokromatografi
·         Prinsip               :
Akan terbentuk 1 garis merah apabila dalam sampel urine terdapat narkoba jenis methamphitamin.
·         Alat dan Bahan :
ü  Alat             :
-       Wadah urin
-       Urine
ü  Bahan         :
-       Strip Tes Narkoba
·         Prosedur Pemeriksaan           :
1)    Urine dimasukkan dalam wadah yang telah disisapkan
2)    Strip dicelupkan dalam urine sampai tanda panah
3)    Baca hasil setelah 10 menit. Apabila terdapat satu garis merah maka hasil postif
·         Interpretasi Hasil          :
Positif                : Terdapat 1 garis merah saja
Negatif              : Terdapat 2 garis merah


Pemeriksaan Sedimen Urin


·         Tujuan                          :
Untuk mengetahui unsure atau partikel yang berhubungan dengan gejala klinisnya.
·         Prinsip                          :
Dengan kecepatan dan daya konsentrasi yang konstan, maka unsure atau partikel yang terkandung dalam urin akan terpisah dan membentuk suatu endapan atau presipitat.
·         Alat dan Bahan            :
ü  Alat                       :
-       Obyek Gelas
-       Mikroskop
ü  Bahan                   :
-       Endapan Urine
·         Prosedur Pemeriksaan           :
1)    Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2)    Endapan urin diteteskan ke obyek gelas
3)    Endapan pertama kali diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran rendah dengan menggunakan lensa obyektif 10X, disebut Lapang Pandang Lemah (LPL) untuk mengidentifikasi benda-benda besar seperti silinder dan Kristal
4)    Selanjutnya pemeriksaan dilakukan dengan kekuatan tinggi menggunakan lensa obyektif 40X, disebut Lapang Pandang Kuat (LPK) untuk mengidentifikasi sel (eritrosit, leukosit, epitel), ragi, bakteri, Trichomonas, filament lendir dan sel sperma.
·         Interpretasi Hasil          :
Dilaporkan
NORMAL
+
++
+++
++++
Eritrosit/LPK
0 - 3
4 - 8
8 - 30
≥ 30
PENUH
Leukosit/LPK
0 - 4
5 - 20
20 - 50
≥ 50
PENUH
Silinder/Kristal/LPL
0 - 1
1 - 5
5 - 10
10 - 30
≥ 30

Keterangan                  :
Khusus Kristal Ca-Oxalat, + masih dinyatakan normal; ++ dan +++ sudah dinyatakan abnormal.

Selasa, 14 Agustus 2012

Pemeriksaan Urin Lengkap


·         Metode                       : Strip
·         Tujuan                         :
Untuk mengetahui unsure atau senyawa yang terkandung dalam urin yang berhubungan dengan diagnose klinis.
·         Prinsip                         :
Unsur yang berada di dalam urine akan bereaksi dengan reagen yang dilapiskan pada strip test. Intensitas warna yang dihasilkan merupakan kosentrasi analit.
Pemeriksaan Urine Lengkap menggunakan Strip

·         Alat dan Bahan           :
ü  Alat                      :
-       Strip Test
-       Wadah urin
-       Tissue
ü  Bahan                  :
-       Urin
·         Prosedur Pemeriksaan           :
1)    Basahi seluruh permukaan strip dengan sampel urine dan tarik carik dengan segera, kelebihan urine diketukkan pada bagian bibir wadah urine.
2)    Kelebihan urine pada bagian belakang carik dihilangkan dengan cara menyimpan strip tersebut pada tissue agar menyerap urine dibagian tersebut.
3)    Peganglah strip secara horizontal dan bandingkan dengan standar warna yang terdapat pada lebel wadah strip dan catat hasilnya dengan waktu seperti yang tertera pada standar carik atau dibaca dengan alat lain.

Prinsip Pemeriksaan :
1.    Glukosa
Prinsip       :
O - Glukosa secara enzimatik dioksidasi menjadi d - glukonolaktor. Dengan adanya peroksidase yang dihasilkan pada reduksi ini kemudian mengoksidasi indikator membentuk kompleks warna.
2.    Protein
Prinsip       :
3,3,3,5-tetraklorofenol -3,4,5,6-tetra brom sulfalein dalam suatu sistem buffer yang mempertahankan pH konstan, yang bereaksi dengan protein menjadi suatu warna hijau muda sampai hijau tua.
3.      Bilirubin
Prinsip        :
Bilirubin bereaksi dengan garam diozonium yang stabil (2,6-dikloro benzene-diazonium fluoro borat) dalam suasana asam membentuk warna violet azo.
4.      Urobilinogen
Prinsip      :
Garam diazonium yang stabil (4-metoksi benzendiazonium flouroborat) bereaksi segera dengan urobilinogen dalam suasana asam dan tes memberi warna merah.
5.    pH
Prinsip        :
Indikator methyl red dan brom thymol blue menyebabkan terjadinya perubahan warna dari orange, hijau menjadi biru pada urine dengan jarak pH 5-9.
6.    Berat Jenis
Prinsip       :
Zat-zat ionic dalam urin bereaksi dengan brom thymol blue membentuk kompleks warna hijau.
7.    Eritrosit
Prinsip       :
Tes ini didasarkan pada fungsi hemoglobin dan mioglobin yang mengkatalisasikan oksidasi dari indicator warna oleh hidroferoksid organik (2,5-dihidroperoksi hekson) menjadi zat warna biru.
8.    Keton
Prinsip       :
Asam aseto asetat dan aseton bereaksi dengan nitroprusid dan glisin dalam suasana alkalis menjadi suatu kompleks warna violet.
9.    Nitrit
Prinsip       :
Sulfanilomid aromatik, 3-hidroksi-1,2,3,4 tetra hidro benzokuinolin dan asam tartat, merupakan reagen-reagen yang terdapat dalam kertas tes yang dapat bereaksi dengan nitrit menghasilkan zat warna azo. Intensitas zat warna azo tersebut menjadi ukuran dari konsentrasi nitrit dalam urine tetapi tidak menyatakan berat ringannya suatu penyakit.
10.  Leukosit
Prinsip       :
Asam karbonat ester oleh esterase yang terdapat pada granulosit akan membentuk indoxyl. Indoxyl dioksidasi membentuk senyawa yang berwarna indigo.